Wednesday, July 21, 2010

Program IT untuk Ritel

I Pendahuluan





I.1 Nama dan Isi Pelajaran



Object-Oriented Programming (OOP) adalah sebuah pendekatan untuk pengembangan /

development suatu software dimana dalam struktur software tersebut didasarkan kepada

interaksi object dalam penyelesaian suatu proses/tugas. Interaksi tersebut mengambil

form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar object tersebut. Object akan

merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan /action atau metode. Jika kita mencoba

melihat bagaimana tugas disekitar kita diselesaikan, kita akan mengetahui bahwa kita

berinteraksi dalam sebuah object-oriented world. Jika akan bepergian kita pasti

berinteraksi dengan object mobil. Sebagai sebuah object, mobil berisi object-object lain

yang berinteraksi untuk melakukan tugasnya membawa kita.



Object-oriented programs terdiri dari objects yang berinteraksi satu sama lainnya untuk

menyelesaikan sebuah tugas. Seperti dunia nyata, users dari software programs dilibatkan

dari logika proses untuk menyelesaikan tugas. Contoh, ketika kamu mencetak sebuah

halaman diword processor, kamu berarti melakukan inisialisasi tindakan dengan mengklik

tombol printer. Kemudian kamu hanya menunggu respon apakah job tersebut sukses atau

gagal, sedangkan proses terjadi internal tanpa kita ketahui. Tentunya setelah kamu

menekan tombol printer, maka secara simultan object tombol tersebut berinteraksi dengan

object printer untuk menyelesaikan job tersebut.



I.2 Project



Dalam kesempatan ini kami mahasiswa dari universitas al-azhar akan mencoba membuat suatu program ritel yang berfungsi sebagai alat bantu kasir di minimarket.

Dengan didukung program java kami akan mencoba semaksimal mungkin untuk menggapai project yang maksimal.

















































II Dasar Teori



II.1 Cara Membuat Program Dalam OOP



Pemrograman berorientasi objek (object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.



Data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.

Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek



Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:



  1. Class (kelas) : Kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.



  1. Object (objek) : Membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.



  1. Abstraksi : Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.



  1. Enkapsulasi : Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.



  1. Polimorfisme melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan "gerak cepat", dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.



  1. Inheritas- Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada - objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis-objek tidak selalu memiliki inheritas.)



Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas adminiistrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.







II.2 Penjelasan tentang diagram UML

1. Use-case Diagram

Use-case diagram menjelaskan manfaat dari aplikasi jika dilihat dari sudut pandang orang yang berada diluar sistem (actor). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Use-case diagram dapat digunakan selama proses analisa untuk menangkap requirements atau permintaan terhadap sistem dan untuk memahami bagaimana sistem tersebut harus berkerja.Selama tahap desain, use-case diagram menetapkan perilaku dari aplikasi saat implementasi. Dalam sabuah model memungkinkan terdapat satu atu beberapa use-case diagram.



2. Class Diagram

Class diagram dapat membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai.Class diagram banyak memperhatikan hubungan antarkelas dan penjelasan detail tiap kelas dalam pemodelan desain (dalam logical view) dari suatu sistem.Selama proses analisa, class diagram memperhatikan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.



3. Statechart Diagram dan Activity Diagram

Statechart diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas atau objek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang dilalui sebuah objek, Kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari suatu state atau aktivitas kepada yang lainnya.Statechart diagram khusus digunakan untuk memodelkan tahap-tahap diskrit dari sebuah siklus hidup objek,sedangkan Activity diagram paling cocok untuk memodelkan urutan aktifitas dalam suatu proses.

State Diagram

Activity Diagram





4. Sequence Diagram

Sequence Diagram menjelaskan interaksi objekyang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram inisecara khusus berasosiasi dengan use-case. Sequencediagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang arusterjadi untuk menghasilkan suatu didalam use-case diagram. Tipe diagram yang digunakan sebaiknya digunakan diawal tahap desain atau analisis karena kesederhanaannya dan mudah untuk di mengerti.

5. Collaboration Diagram

Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.

Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

6. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.

Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

7. Diployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.



























III Diagram UML

Use case diagram program Retail

Pada tahap awal ini kelompok kami telah mengidentifikasikan beberapa usecase yang terdapat pada program ritel. Dua use case dimiliki oleh actor pembeli yaitu bayarBrg() dan cekHarga(), sedangkan actor petugas gudang memiliki use case catatBrg().

Pembeli memiliki interface bayarBrg() maksudnya adalah pada saat pembeli melakukan pembayaran dikasir dan barang-barang yang akan dibeli akan discan dengan barcodescanner, sehingga pembeli dapat membayar harga dari barang-barang. Interface yang kedua yang dimiliki pembeli adalah cekHarga(). Interface itu kita ambil untuk membantu pembeli untuk mengecek harga barang ketika harga tidak tercantum pada rak barang. Interface tersebut dapat digunakan pada komputer Informasi Harga yang tersedia. Dan akan menampilkan nama barang serta harganya setelah barang discan.

Aktor petugas gudang memiliki interface untuk memasukan data barang yang masuk kedalam toko, yaitu catatBrg(). Itu berfungsi untuk mendata alur masuk barang dan akan disimpan kedalam database toko.

Sequence Diagram bayarBrg



Pertama pembeli mengirimkan initial message ke BarcodeScanner kemudian data barang yang ditangkap pada BarcodeScanner akan dikirim kan ke KomputerData. Message yang dikirimkan itu adalah inputDataBrg().Setelah message diterima maka KomputerData akan mengeluarkan semua data barang tersebut dan mengirimkan message cetakDataBrg() ke MesinStruk . Sehingga akhirnya MesinStruk mengirimkan pesan ke dirinya sendiri untuk mencetak struk.

Sequence Diagram cekHarga

pada sequence diagram ini actor pembeli mengirimkan initial message berupa cekHarga() kepada BarcodeScanner. Kemudian BarcodeScanner mengirimkan lagi message ke KomputerData yaitu mintaHargaBrg(). Stelah diterima Komputer data akan mencari data brang tersebut dan memberikan data tersebut ke InformasiHarga dengan mengirimkan pesan beriDataBrg (). Setelah diterima InformasiHarga akan mengirim pesan tampilkanHarga() kepada dirinya sendiri untuk menampilkan harga barang tersebut.

Sequence Diagram catatBrg

pada sequence diagram ini initial message diberikan actor Petugas Gudang berupa catatBrg(). Kemudian message tersebut akan diterima komputer data dan kemudian data brang tersebut akan dimasukan kedalam database. Kemudian dikirimkan lahi message yaitu beriDataBrg() ke InformasiBarang. InformasiBarang digunakan untuk menampilkan data barang yang telah dimasukkan kedalam penyimpanan sehingga ia mengirim pesan kedirinya sendiri yaitu tampilkanDataBrg().



Polymorpism

Polymorphism (polimorfisme) adalah sifat dari kelas objek yang memungkinkan beberapa fungsi mempunyai nama yang sama walau fungsinya berbeda. Dalam program kami terdapat polimorfis yaitu pada kelas objek InformasiHarga dan InformasiBarang. Fungsi yang memiliki nama yang sama adalah beriDataBrg().

Penulisan dalam netbean biasanya ditambahkan tanda sebelum method (@Override) untuk menunjukan method memiliki nama yang sama.



Class Diagram



















IV Implementasi Java

  1. BarcodeScanner.java

package retail;

class BarcodeScanner

{

public void bayarBrg()

{

KomputerData kd=new KomputerData();

kd.inputDataBrg();

}



public void cekHarga()

{

KomputerData kd=new KomputerData();

kd.mintaHarga();

}



}





  1. KomputerData.java

package retail;



class KomputerData

{

protected MesinStruk mesinStruk; // member variable

protected InformasiHarga informasiHarga;

private InformasiStokBarang informasiStokBarang;





public KomputerData()

{

mesinStruk = new MesinStruk(); // inisialisasi

informasiHarga= new InformasiHarga();

informasiStokBarang= new InformasiStokBarang();

}



public void inputDataBrg()

{

mesinStruk.cetakDataBrg();

}



public void mintaHarga()

{

String byr="";

String a="";

byr=JOptionPane.showInputDialog("nama barang");

a=JOptionPane.showInputDialog("harga barang");

int price;

price=Integer.parseInt(a);

informasiHarga.setBarang(byr, price);

informasiHarga.beriDataBrg();

}



public void catatBrg()

{

informasiStokBarang.setBarang("milk", 7000);

informasiStokBarang.setStok(100);

informasiStokBarang.beriDataBrg();

}



}





  1. MesinStruk.java



package retail;

import javax.swing.JOptionPane;



class MesinStruk

{

public void cetakDataBrg()

{



keluarkanStruk();

}

private void keluarkanStruk()

{

String msg ="MesinStruk > cetakstruk \n nama barang Rp xxxxx" ;

JOptionPane.showMessageDialog(null,msg);

}

}



















  1. InformasiHarga.java



package retail;

import javax.swing.JOptionPane;



class InformasiHarga

{

protected String namaBarang;

protected int hargaBarang;



public void setBarang(String a, int b){

this.namaBarang=a;

this.hargaBarang=b;

}



public String getNamaBarang(){

return namaBarang;

}



public int getHargaBarang()

{

return hargaBarang;

}



public void beriDataBrg()

{

tampilkanHargaBrg();

}



private void tampilkanHargaBrg()

{

System.out.println("---------InformasiHarga---------");

System.out.println("nama barang : " + getNamaBarang());

System.out.println("harga : " + getHargaBarang());

}



}













  1. InformasiStokBarang.java



package retail;

import javax.swing.JOptionPane;





class InformasiStokBarang extends InformasiHarga

{

private int stokBarang;

public void setStok(int a) {

this.stokBarang=a;

}



public int getStok(){

return stokBarang;

}



@Override

public void beriDataBrg()

{

tampilkanStokBrg();

}



private void tampilkanStokBrg()

{

System.out.println("----------InformasiStokBarang----------");

System.out.println("Nama barang : " +getNamaBarang());

System.out.println("Stok barang : " +getStok());

}





}







  1. RetailAPP.java



package retail;



import javax.swing.JOptionPane;





public class RetailAPP {





public static void main(String[] args) {

// TODO code application logic here

String msg= "pilih mode \n1. Bayar brg \n"+

"2. Cek Harga \n"+

"3. Catat brg\n";

JOptionPane.showMessageDialog(null,msg);



BarcodeScanner bs= new BarcodeScanner();

BarcodeScanner bs2=new BarcodeScanner();

KomputerData kd= new KomputerData();

String value="";

value= JOptionPane.showInputDialog("mode");

int a;

a=Integer.parseInt(value);

if(a==1){

bs.bayarBrg();

}

else if(a==2){

bs2.cekHarga();

}

if(a==3){

kd.catatBrg();

}

if(a>3){

System.out.println("error mas");

}



}



}







Setelah program di run























Output awal















Input mode











Jika pilih mode 1



Jika pilih mode 2 (input nama barang)

Input harga barang

Output mode 2











Jika memilih mode 3





Jika memilih selain mode yang ditentukan

TUGAS PROJEK OOP

  1. Pendahuluan


    1. Konsep Dasar Pemrograman Berorientasi Object

Java adalah sebuah platform teknologi pemrograman yang dikembangkan oleh Sun Microsystem. Pertama kali di-release pada tahun 1991 dengan nama kode Oak. Kemudian pada tahun 1995 nama kode Oak diganti menjadi Java. Yang memotivasi java dibuat adalah untuk membuat sebuah bahasa pemrograman yang portable dan independent terhadap platform ( Platform Independent ). Java dapat membuat perangkat lunak yang dapat ditanamkan ( embedded ) pada berbagai mesin dan peralatan konsumer, seperti handphone, microwave, remote control, dan lain-lain. Hal ini kemudian java memiliki konsep yang disebut write once run anywhere

Pemrograman berorientasi objek sering sekali disebut sebagai

PBO/OOP (Object Oriented Programming). Bahasa pemrograman yang

lazim digunakan dalam PBO adalah C++ ( Keluaran Borland disebut

Borland C++, sedangkan dari Microsoft disebut Ms C++. Namun yang

terakhir kurang poluler ). Demikian pula, jka ada bahasa pemrograman

yang menggunakan C++ sebagai landasan utama bagi pengembangannya,

maka bahasa tersebut bisa dipakai untuk PBO, seperti Java, yang

menjadi perhatian utama dalam pelatihan ini (bahasa ini sangat populer pada jaringan komputer, dalam hal ini adalah: Internet).

Konsep Object Oriented sebenarnya bukanlah barang baru dalam dunia bahasa pemrograman. Konsep ini sudah lama ada dimulai dari bahasa pemrograman Small Talk, LISP, C++, dan beberapa bahasa pemrograman lainnya.


  1. Mengapa menggunakan Java dalam mempelajari PBO?

PBO diciptakan karena masih dirasakan adanya keterbatasan pada

pemrograman tradisional yang dikenal dengan istilah procedural

language seperti C, Pascal dan yang sejenisnya.

Padahal, pemrograman prosedural sendiri pada awalnya merupakan

perbaikan atas bahasa pemrograman sekuensial (sequential

programming language), seperti BASIC ataupun Fortran.

Konsep procedural programming language yaitu bahwa semua

masalah dibagi ke dalam fungsi atau prosedur. Selain itu dalam

procedural programming, fungsi dan data terpisah dan tidak menjadi

satu kesatuan.

Contoh kelemahan dari procedural programming adalah bila sebuah

perusahaan membuat program General Ledger (Buku kas besar)

menggunakan variabel yang bisa diakses oleh fungsi-fungsi lainnya,

maka harus dideklarasikan variabel tersebut sebagai variabel global

yang letaknya di luar semua fungsi sehingga bisa diakses oleh semua

fungsi. Jika suatu saat perusahaan tadi memperkerjakan programmer

baru yang belum mengetahui seluk-beluk program general ledger tadi,

maka sangat dimungkinkan terjadinya kerusakan data. Anda juga akan

menemukan kesulitan bila Anda ingin membuat tipe data baru dengan

bahasa pemrograman tradisional.

Konsep PBO adalah bahwa semua pemecahan masalah dibagi ke

dalam kelas (class). Dalam PBO data dan fungsi-fungsi yang akan

mengoperasikan data digabungkan menjadi satu kesatuan yang bisa

disebut sebagai kelas.

Fungsi kelas terletak pada fungsi anggota (member function) dalam

Java. Jika Anda ingin membaca data dalam objek maka Anda harus

memanggil fungsi anggota (member function) dalam objek. hanya

dengan cara ini Anda bisa mengakses data. Jadi Anda tidak bisa

mengakses data secara langsung seperti dalam konsep pemrograman

tradisional. Pengaksesan data seperti pada PBO ini dikenal sebagai

pengkapsulan data. Pengkapsulan data (data encapsulation) dan

penyembunyian data merupakan kunci pengertian pemrograman

berorientasi objek.

Jika Anda ingin mengubah data dalam objek tentunya Anda harus

tahu fungsi-fungsi apa saja yang berinteraksi dengan objek itu, jadi

tidak ada fungsi-fungsi lain yang bisa mengakses data sehingga

penulisan dan penelusuran kesalahan program (debugging) akan dapat

dilakukan dengan mudah.

Untuk mempermudah pengertian mengenai objek, dimisalkan objek

sebagai departemen-departemen dalam perusahaan, seperti

pemasaran, keuangan, produksi, personalia, pengadaan maupun

warehouse. Setiap departemen memiliki fungsi, tugas dan tanggung

jawab yang berbeda. Jika menginginkan data laporan keuangan maka

yang harus diminta adalah departemen keuangan, bukan yang lainnya.

Sintaks Java merupakan pengembangan dari bahasa C/C++. Pemrograman Java memiliki beberapa keunggulan diantaranya:

    1. Bersifat protable dan platform independent. Program Java yang telah ditulis akan dapat dieksekusi di mesin apapun dan sistem operasi apapun tanpa harus mengubah sedikitpun dari program tersebut.

    2. memiliki garbage collection yang dapat mendealokasikan memori secara otomatis.

    3. menghilangkan sifat pewarisan berganda yang terdapat pafa C++.

    4. Mengurangi pointer aritmetika. Pengaksesan lokasi memori secara langsung dengan menggunakan pointer memungkinkan program untuk melakukan suatu tindakan yang tidak seharusnya atau tidak boleh dilakukan. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan seperti ini penggunaan pointer pada Java telah dibatasi dengan menggunakan reference.

    5. memiliki array sejati.

    6. mengurangi kerancuan antara pemberian nilai pada statement conditional.

Selain itu java memiliki karakteristik :

  1. Berorientasi Objek

  2. Robust

  3. Portable

  4. Multithreading

  5. Dinamis

  6. Sederhana

  7. Terdistribusi

  8. Aman

  9. Netral secar arsitektur

  10. Interpreter

  11. Berkinerja tinggi

  12. free / bebas licence


Dalam konsep object oriented akan kita temukan kata object dan class, class merupakan pola / template yang menggambarkan kumpulan object yang mempunyai sifat yang sama, perilaku, atau disebut dengan himpunan object sejenis. Sementara object adalah implementasi dari class. Sebagai contoh : dalam pembangunan suatu gedung tentunya seorang arsitek akan menggunakan gambar desain gedung, dan kemudian akan dibuat nyatanya. Dalam contoh ini gambar desain gedung dapat kita kategorikan sebagai class dan gedung nyatanya sebagai implementasi dari gambar gedung yang dapat kita kategorikan sebagai object. Dari suatu class dapat dibuat beberapa object yang sama.


  1. Object dan Class

Bagian dasar dari sebuah program yang berorientasi object adalah Objects. Secara mudah kita dapat memahami mengenai object ini. Sebagai contoh, mobil adalah sebuah objek. Sebuah mobil mempunyai properties atau bagian bagian didalamnya, seperti warna, mesin, roda, pintu, dsb. Sebuah mobil juga dapat melakukan sesuatu ( ada sesuatu yang bisa dilakukan dengan mobil ), seperti mengisi bensin, menyalakan mesin, berjalan, mengerem, dsb.

Biasanya object adalah sebuah kata benda. Orang adalah object. Demikian juga dengan mobil, pohon, bunga, komputer, TV, buku, dsb. Namun, object tidak selamanya sebuah objek fisik. Bisa saja sebuah benda abstrak, seperti account bank, sebuah file dikomputer, database, pesan email, acara TV, dsb.

Class merupakan penjelasan atau deskripsi dari object. Di dalam class terdapat penjelasan dalam suatu object, termasuk properties yang dimilikinya serta kelakuan atau method yang bisa dilakukan oleh object. Sebagai contoh, class Orang. Class Orang tentu setidaknya memiliki beberapa bagian seperti tangan, kaki, mata, telinga, dsb. Class Orang juga setidaknya harus bisa jalan, bisa loncat, bisa lari, bisa melihat, bisa berbicara, dsb.

Salah satu keuntungan program didefinisikan dengankonsep OOP adalah adanya pengkapsulan ( encapsulation ) program dalam class dan object, dimana programmer yang menggunakan class tidak perlu mengetahui isi dan jalannya class secara detail, hanya perlu tahu bagaimana cara menggunakannya. Sama halnya dengan sebuah mobil misalnya. Seorang pemilik mobil tentunya tidak perlu mengetahui bagian-bagian mobil secara menyeluruh. Dia tidak perlu mengetahui bagaimana mesin mobil melakukan pembakaran dan bagaimana mesin mobil bisa menggerakkan roda, dsb. Dia hanya perlu tahu bagaimana cara menjalankan mobil, bagaimana menghentikan mobil, dan fungsi-fungsi mobil lainnya.


  1. Properties dan Method

Setiap class memiliki properties yang kadang juga disebut attributes. Properties dari sebuah mobil misalnya warna, ukuran, harga, dsb. Didalam class, properties dinyatakan dengan sebuah variabel, misalnya $warna, $harga, dsb.

Method merupakan sesuatu yang bisa dilakukan oleh object. Method dalam PHP sama artinya dengan sebuah fungsi. Method yang mungkin dipunyai dari sebuah mobil misalnya method untuk menjalankan mobil, menghidupkan mobil, menghentikan mobil, dsb.

Penamaan properties dan method memiliki aturan yang sama dengan penamaan sebuah variabel atau fungsi. Akan tetapi berdasarkan kesepakatan ( convention), penamaan properties dan method harus menggunakan camel caps, dimana tiap kata diawali dengan huruf besar, kecuali kata pertama, setiap kata digabung tanpa spasi atau under-score ( _ ).

  1. Pewarisan ( Inheritance )

Dari konsep penurunan ini suatu kelas bisa diturunkan menjadi kelas

baru yang masih mewarisi sifat-sifat kelas orangtuanya. Hal ini dapat

dianalogikan dengan kelas manusia. Manusia merupakan turunan dari

orang tuanya dan sifat-sifat orang tua diwarisi olehnya. Bisa ditarik

kesimpulan bahwa semua kelas di dunia selalu memiliki hirarki yang menggambarkan silsilah kelas tersebut.

  1. Poliforisme ( Polymorphism )

Polimorfisme berarti kelas-kelas yang berbeda tetapi berasal dari

satu orang tua dapat mempunyai metode yang sama tetapi cara

pelaksanaannya berbeda-beda. Atau dengan kata lain, suatu fungsi akan

memiliki perilaku berbeda jika dilewatkan ke kelas yang berbeda-beda.

Contoh: kelas untuk input sound system. Sebuah tape recorder dan CD

player memiliki tombol PLAY yang berfungsi untuk memainkan musik

yang dikehendaki. Tape recorder mengimplementasikan tombol PLAY

dengan membaca isyarat-isyarat yang terekam di pita magnetis kaset,

sedangkan CD player menggunakan sinar laser untuk membaca bit-bit

digital yang terekam di permukaan CD.









  1. Use Case Diagram Sistem Informasi Perhotelan



  1. Sequence Diagram Sistem Informasi Perhotelan


  1. Class Diagram Sistem Informasi Perhotelan



  1. Class Diagram App Sistem Informasi Perhotelan




  1. Implementasi Pada Java

Main.java


/*

* To change this template, choose Tools | Templates

* and open the template in the editor.

*/


package hotel;


/**

*

* @author NSPratama

*/

public class Main {


/**

* @param args the command line arguments

*/

public static void main(String[] args) {

// TODO code application logic here

new Resepsionis().setVisible(true);


}


}



Resepsionis.java


/*

* Resepsionis.java

*

* Created on Apr 16, 2010, 5:29:15 PM

*/


package hotel;


/**

*

* @author NSPratama

*/

public class Resepsionis extends javax.swing.JFrame {


/** Creates new form Resepsionis */

public Resepsionis() {

initComponents();

}


/** This method is called from within the constructor to

* initialize the form.

* WARNING: Do NOT modify this code. The content of this method is

* always regenerated by the Form Editor.

*/

@SuppressWarnings("unchecked")

// <editor-fold defaultstate="collapsed" desc="Generated Code">

private void initComponents() {


jLabel1 = new javax.swing.JLabel();

jLabel2 = new javax.swing.JLabel();

jLabel3 = new javax.swing.JLabel();

jLabel4 = new javax.swing.JLabel();

jLabel5 = new javax.swing.JLabel();

jLabel6 = new javax.swing.JLabel();

jLabel7 = new javax.swing.JLabel();

jTextField1 = new javax.swing.JTextField();

jTextField2 = new javax.swing.JTextField();

jTextField3 = new javax.swing.JTextField();

jTextField4 = new javax.swing.JTextField();

jTextField5 = new javax.swing.JTextField();

jButton1 = new javax.swing.JButton();

jButton2 = new javax.swing.JButton();

jComboBox1 = new javax.swing.JComboBox();

jComboBox2 = new javax.swing.JComboBox();

jComboBox3 = new javax.swing.JComboBox();

jComboBox4 = new javax.swing.JComboBox();

jComboBox5 = new javax.swing.JComboBox();

jComboBox6 = new javax.swing.JComboBox();

jCheckBox1 = new javax.swing.JCheckBox();

jLabel8 = new javax.swing.JLabel();

jCheckBox2 = new javax.swing.JCheckBox();


setDefaultCloseOperation(javax.swing.WindowConstants.EXIT_ON_CLOSE);


jLabel1.setText("ID KTP");


jLabel2.setText("Nama");


jLabel3.setText("Alamat");


jLabel4.setText("No HP");


jLabel5.setText("No Kamar");


jLabel6.setText("Tanggal Chek In");


jLabel7.setText("Tanggal Chek Out");


jTextField1.addActionListener(new java.awt.event.ActionListener() {

public void actionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

jTextField1ActionPerformed(evt);

}

});


jButton1.setText("OK");

jButton1.addActionListener(new java.awt.event.ActionListener() {

public void actionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

submit(evt);

}

});


jButton2.setText("Cancel");

jButton2.addActionListener(new java.awt.event.ActionListener() {

public void actionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

jButton2ActionPerformed(evt);

}

});


jComboBox1.setModel(new javax.swing.DefaultComboBoxModel(new String[] { "1", "2", "3", "4", "5", "6", "7", "8", "9", "10", "11", "12", "13", "14", "15", "16", "17", "18", "19", "20", "21", "22", "23", "24", "25", "26", "27", "28", "29", "30", "31" }));


jComboBox2.setModel(new javax.swing.DefaultComboBoxModel(new String[] { "Januari", "Februar", "Maret", "April", "May", "Juni", "July", "Agustus", "September", "Oktober", "November", "Desember" }));


jComboBox3.setModel(new javax.swing.DefaultComboBoxModel(new String[] { "2010", "2011", "2012", "2013", "2014", "2015", "2016", "2017", "2018", "2019", "2020" }));

jComboBox3.addActionListener(new java.awt.event.ActionListener() {

public void actionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

jComboBox3ActionPerformed(evt);

}

});


jComboBox4.setModel(new javax.swing.DefaultComboBoxModel(new String[] { "1", "2", "3", "4", "5", "6", "7", "8", "9", "10", "11", "12", "13", "14", "15", "16", "17", "18", "19", "20", "21", "22", "23", "24", "25", "26", "27", "28", "29", "30", "31" }));


jComboBox5.setModel(new javax.swing.DefaultComboBoxModel(new String[] { "Januari", "Februar", "Maret", "April", "May", "Juni", "July", "Agustus", "September", "Oktober", "November", "Desember" }));


jComboBox6.setModel(new javax.swing.DefaultComboBoxModel(new String[] { "2010", "2011", "2012", "2013", "2014", "2015", "2016", "2017", "2018", "2019", "2020" }));


jCheckBox1.setText("VIP");


jLabel8.setText("Jenis Kamar");


jCheckBox2.setText("Standar");


javax.swing.GroupLayout layout = new javax.swing.GroupLayout(getContentPane());

getContentPane().setLayout(layout);

layout.setHorizontalGroup(

layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addContainerGap()

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)

.addComponent(jLabel5)

.addComponent(jLabel6)

.addComponent(jLabel7)

.addComponent(jLabel2)

.addComponent(jLabel3)

.addComponent(jLabel1)

.addComponent(jLabel4)

.addComponent(jLabel8))

.addGap(39, 39, 39)

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addComponent(jCheckBox1)

.addGap(39, 39, 39)

.addComponent(jCheckBox2))

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addComponent(jButton1)

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED, 154, Short.MAX_VALUE)

.addComponent(jButton2)

.addContainerGap(63, Short.MAX_VALUE))

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addComponent(jTextField5, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 56, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)

.addContainerGap())

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.TRAILING, false)

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addComponent(jComboBox1, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED)

.addComponent(jComboBox2, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED)

.addComponent(jComboBox3, 0, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, Short.MAX_VALUE))

.addGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING, layout.createSequentialGroup()

.addComponent(jComboBox4, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED)

.addComponent(jComboBox5, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED)

.addComponent(jComboBox6, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)))

.addContainerGap())

.addGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.TRAILING, layout.createSequentialGroup()

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.TRAILING)

.addComponent(jTextField4, javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, 245, Short.MAX_VALUE)

.addComponent(jTextField3, javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, 245, Short.MAX_VALUE)

.addComponent(jTextField2, javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, 245, Short.MAX_VALUE)

.addComponent(jTextField1, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, 245, Short.MAX_VALUE))

.addGap(84, 84, 84)))))

);

layout.setVerticalGroup(

layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING)

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addGap(47, 47, 47)

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)

.addComponent(jLabel1)

.addComponent(jTextField1, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))

.addGap(18, 18, 18)

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)

.addComponent(jLabel2)

.addComponent(jTextField2, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))

.addGap(18, 18, 18)

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)

.addComponent(jLabel3)

.addComponent(jTextField3, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))

.addGap(18, 18, 18)

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.TRAILING)

.addComponent(jLabel4)

.addComponent(jTextField4, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))

.addGap(8, 8, 8)

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)

.addComponent(jCheckBox1)

.addComponent(jLabel8)

.addComponent(jCheckBox2))

.addGap(18, 18, 18)

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.TRAILING)

.addComponent(jLabel5)

.addComponent(jTextField5, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.LEADING, false)

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED)

.addComponent(jLabel6)

.addGap(18, 18, 18))

.addGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.TRAILING, layout.createSequentialGroup()

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, Short.MAX_VALUE)

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)

.addComponent(jComboBox1, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)

.addComponent(jComboBox2, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)

.addComponent(jComboBox3, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))

.addGap(7, 7, 7)))

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.TRAILING)

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addComponent(jLabel7)

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED, 22, Short.MAX_VALUE))

.addGroup(layout.createSequentialGroup()

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.RELATED)

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)

.addComponent(jComboBox4, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)

.addComponent(jComboBox5, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)

.addComponent(jComboBox6, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE, javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))

.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlacement.UNRELATED)))

.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.BASELINE)

.addComponent(jButton1)

.addComponent(jButton2)))

);


pack();

}// </editor-fold>


private void jComboBox3ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

// TODO add your handling code here:

}


private void submit(java.awt.event.ActionEvent evt) {

// TODO add your handling code here:

String tex1 = jTextField1.getText();

String tex2 = jTextField2.getText();

String tex3 = jTextField3.getText();

String tex4 = jTextField4.getText();

String tex5 = jTextField5.getText();

String comb1 = (String)jComboBox1.getSelectedItem();

String comb2 = (String)jComboBox2.getSelectedItem();

String comb3 = (String)jComboBox3.getSelectedItem();

String comb4 = (String)jComboBox4.getSelectedItem();

String comb5 = (String)jComboBox5.getSelectedItem();

String comb6 = (String)jComboBox6.getSelectedItem();

System.out.println("id KTP :"+tex1);

System.out.println("Nama :"+tex2);

System.out.println("Alamat :"+tex3);

System.out.println("No HP :"+tex4);

if(jCheckBox1.getSelectedObjects()!=null){

System.out.println("Jenis Kamar :VIP");

}

else if(jCheckBox2.getSelectedObjects()!=null){

System.out.println("Jenis Kamar :Standar");

}

System.out.println("No Kamar :"+tex5);

System.out.println("Tanggal :"+comb1);

System.out.println("Bulan :"+comb2);

System.out.println("Tahun :"+comb3);

System.out.println("Tanggal :"+comb4);

System.out.println("Bulan :"+comb5);

System.out.println("Tahun :"+comb6);


}


private void jButton2ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

// TODO add your handling code here:

}


private void jTextField1ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {

// TODO add your handling code here:

}


/**

* @param args the command line arguments

*/

public static void main(String args[]) {

java.awt.EventQueue.invokeLater(new Runnable() {

public void run() {

new Resepsionis().setVisible(true);

}

});

}


// Variables declaration - do not modify

private javax.swing.JButton jButton1;

private javax.swing.JButton jButton2;

private javax.swing.JCheckBox jCheckBox1;

private javax.swing.JCheckBox jCheckBox2;

private javax.swing.JComboBox jComboBox1;

private javax.swing.JComboBox jComboBox2;

private javax.swing.JComboBox jComboBox3;

private javax.swing.JComboBox jComboBox4;

private javax.swing.JComboBox jComboBox5;

private javax.swing.JComboBox jComboBox6;

private javax.swing.JLabel jLabel1;

private javax.swing.JLabel jLabel2;

private javax.swing.JLabel jLabel3;

private javax.swing.JLabel jLabel4;

private javax.swing.JLabel jLabel5;

private javax.swing.JLabel jLabel6;

private javax.swing.JLabel jLabel7;

private javax.swing.JLabel jLabel8;

private javax.swing.JTextField jTextField1;

private javax.swing.JTextField jTextField2;

private javax.swing.JTextField jTextField3;

private javax.swing.JTextField jTextField4;

private javax.swing.JTextField jTextField5;

// End of variables declaration


}







  1. Daftar Pustaka

  • Dasar pemrograman JAVATM 2. Abdul Kadir.Ed. II. Jogjakarta